• Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah dan peningkatan kepada pelayanan masyarakat, maka diperlukan upaya peningkatan sumber pendapatan daerah melalui usaha penyertaan modal daerah pada pihak ketiga untuk memperoleh manfaat ekonomis, manfaat sosial dan manfaat lainnya. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (1) dan ayat (6) Perda No. 6 Tahun 2018, modal dasar pendirian PT. Sulawesi Barat Malaqbi (Perseroda) ditetapkann dengan Perda tersendiri. Berdasarkan ketentuan Pasal 21 ayat (1) huruf a dan ayat (5) PP No. 54 Tahun 2017 BUMD, Penyertaan Modal Daerah  dilakukan untuk pendirian BUMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Berdasarkan pertimbangan dimaksud, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Daerah Pada PT. Sulawesi Barat Malaqbi (Perseroda).

  
  

• Dasar Hukum Undang-Undang ini adalah :

  Pasal 18 ayat (6) UUD 1945; UU No. 17 Tahun 2003; UU No. 1 Tahun 2004; UU No. 26 Tahun 2004; UU No. 40 Tahun 2007; UU No. 12 Tahun 2011; UU No. 23 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU No. 9 Tahun  2015; PP No. 23 Tahun 2005; PP No. 12 Tahun 2019; PP No.34 Tahun 2017; PERMENDAGRI No. 80 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan; PERMENDAGRI No. 120 Tahun 2018; PERDA No. 6 Tahun 2018

  
  

• Dalam Undang-Undang ini diatur tentang :

  Penyertaan Modal Daerah Pada PT. Sulawesi Barat Malaqbi (Perseroda), dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya. Penyertaan modal daerah kepada PT. Sulawesi Barat Malaqbi (Perseroda), bertujuan untuk memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah, pelayanan public dan peningkatan PAD melalui deviden. Penyertaan modal daerah pada PT. Sulbar Malaqbi (Perseroda) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan. Jumlah penyertaan modal daerah pada PT. Sulbar Malaqbi sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh milyar rupiah) sebagai modal dasar. Jangka waktu penyertaan modal daerah pada PT. Sulbar Malaqbi adalah dalam Tahun Anggaran 2020 sampai dengan Tahun Anggaran 2022. Bagian hasil penyertaan modal daerah yang menjadi hak pemerintah daerah disetor ke kas daerah dan dimasukkan dalam APBD tahun berikutnya

-    Perda ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan 4 Oktober   2019;

-   Penjelasan, 2 hlm.